Blog Archive

Thursday, May 12, 2016

RANITIDIN 150MG (tablet salut selaput)

RANITIDIN 150MG
 (tablet salut selaput)




 Cara kerja obat
         suatu histamin antagonis reseptor H2 menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. Ranitidin diabsorsi 50% setelah pemberian oral. konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberia dosis 150mg. absorsi tidak dipengaruhi secara signifikan  oleh makanan dan antasida. waktuh paruh 2,5-3 jam pemberian oral. ranitidin diekskresi melalui urine.

Indikasi
  • Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis
  • terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung
  • Pengobatan keadaan hipersekresi patolofis, (misal : Sindroma zollinger Ellison dan mastositosis sistemik)
Dosis
  • Tukak usus 12 jari  : 150mg,2xsehari (pagi dan malam) atau 300mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4-8 minggu
  • Tukak lambung aktif : 150mg,2xsehari (pagi dan malam) selama 2 minggu
  • Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung : 150mg, malam sebelum tidur
  • Dosis pada penderi penyakit ginjal ; Bila bersihan kreatinin <50ml/menit : 150mg/24 jam, bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12jam atau kurang tergantung kondisi penderita
  • Hemodialisis menurunkan kadar ranitidin yang terdistribusi.
Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.

Efek samping
  • Sakit kepala
  • Susunan saraf pusat jarang terjadi ; malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo,agitasi, depresi, halusinasi.
  • Kardiovaskuler, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventrikulan beats.
  • Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah,nyeri perut, jarang dilaporkan pankreatitis.
  • Muskuluskeletal, jarang dilaporkan artralgia dan mialgia
  • Hematologik : leukopenia, granulositopenia, trombositopenia,( pada beberapa penderita) kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.
  • Endokrin : ginekomastia, impoten dan hilangnya libidopernah dilaporkan pada penderita pria
  • Kulit jarang dilaporkan : ruam, eritema multiforme, alopesia
  • lain- lain kasus hipersensitifitas yang jarang (contoh brongkospasma, dema, eosinofia) anafilaksis edema angioneurotik, sediki peningkatan kadar dalam kreatini serum.
Peringatan dan perhatian
  • Umum : pada penderita yang memberikan symtomatic response terhadap ranitidin, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung
  • karena ranitidin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis ranitidin harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
  • Hati hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena dimetabolisme di hati
  • Hindari pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut
  • Hati hati pengguanan pada wanita menyusui
  • Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti
  • Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa
  • Pemberian pada wanita hamil jika benar-benar sangat dibutuhkan.
Interaksi obat:
  • Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom p450 dalam hati
  • pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protombin
Over dosis
gejala over dosis antara lain, Pernah dilaporkan : gangguan pencernaan akut, hipotensi, cara berjalan yang tidak normal.
Penanganan over dosis :
  • Induksi dengan segera dimuntahkan atau bilas lambung
  • Untuk serangan : pemberian diazepam injeksi I.V
  • Untuk bradikardia : dengan cara pemberian atropin
  • Untuk aritmia : Dengan cara pemberian lidocain.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

No comments:

Post a Comment